Thailand dengan tegas membantah soal tuduhan telah menganiaya seorang bandar judi yang diketahui kelahiran China dan sedang dipenjara di negara tersebut. Diketahui sang bandar sedang menghadapi proses diekstradisi ke negara kelahirannya karena tuduhan telah melaksanakan operasi judi online ilegal di kawasan Asia Tenggara.
She Zhijiang yang merupakan pria kelahiran China mengklaim dirinya sudah menerima perlakuan buruk saat berada di penjara Thailand. Perlakuan yang tak pantas tersebut seperti kekerasan fisik yang membuat She Zhijiang tidak bisa berdiri, dilansir dari Reuters Selasa (28/1/2025).
Menteri Kehakiman Thailand Tegaskan Membantah Tuduhan
Di sisi lain Tawee Sodsong selaku Menteri Kehakiman Thailand membantah kabar tersebut. Ia mengatakan bahwa perlakuan ke She sama halnya seperti ke napi lain. Bahkan setiap napi punya akses rutin terhadap pengacara.
Tawee Sodsong juga menambahkan bahwa adanya kamera pemantauan keamanan yang terpasang di penjara guna memastikan tidak ada penyiksaan maupun penganiayaan ke napi. Tawee Sodsong tidak memberikan respons terhadap tuduhan yang diajukan pengacara She ke Interpol bahwa pejabat dari kedutaan China telah mengunjungi bandar judi di penjara tanpa izin darinya dalam membujuknya agar kembali ke negara kelahirannya.
Bandar judi beranggapan bahwa kasus yang sedang dialaminya sebenarnya memiliki motif politik. Ia ditahan di Bangkok pada 2022 lalu berdasarkan dari SP (surat perintah) internasional serta red notice Interpol yang diinginkan oleh Beijing.
Kemudian pengadilan Thailand di tahun 2023 akhirnya memerintahkan ekstradisinya ke China, namun atas keputusan tersebut ia mengajukan banding.
Bandar Judi dan Melakukan Penipuan
Tawee juga menginformasikan bahwa Kamboja telah meminta agar She diekstradisi ke sana karena diketahui She adalah warga negara dari Kamboja. Nantinya Pengadilan Banding akan memutuskan negara tujuan ekstradisi She.
Berdasarkan informasi dari beberapa media, She adalah ketua dari Yatai International Holdings Group dan telah melakukan investasi permainan di Filipina, Kamboja, dan baru-baru ini mengembangkan kompleks kasino, pariwisata, dan hiburan dengan nilai 15 miliar di Shwe Kokko (Negara Bagian Karen Myanmar).
Kemenlu (Kementerian Luar Negeri) China menegaskan bahwa She adalah warga negara China dan jadi sosok penting dalam kegiatan judi online serta tindak kejahatan penipuan komunikasi.
Tinggalkan Balasan