Meutya Hafid selaku Menteri Komunikasi dan Digital (Menkomdigi) akui pemberantasan praktik judi online di Indonesia begitu sulit. Ketika penutupan atau take down suatu situs judi online dilakukan oleh pemerintah malah muncul ratusan situs judol lain.
Penutupan satu situs judi, bisa bertumbuh sepuluh hingga ratusan situs. Pemberantasan judol memang membutuhkan tenaga yang luar biasa, ujar Meutya Hafid Jakarta, Kamis (28/11/2024).
Tantangan Memberantas Judi Online
Ia mengungkapkan adanya tantangan lain ketika memberantas judi online, yaitu kerja sama antara platform teknologi global dari luar negeri yang berhubungan dengan judol. Padahal Indonesia sendiri menginginkan perusahaan terkait mematuhi aturan yang ada di Tanah Air yang melarang praktik perjudian itu.
Hal tersebut menjadi PR (Pekerjaan Rumah), diperlukan diskusi agar platform teknologi besar mau patuh dengan aturan yang ada di Indonesia. Maka dari itu pihakanya akan terus melakukan diskusi dengan perusahaan terkait agar kemudian mendapatkan solusi terbaik, tambah Meutya yang merupakan politikus Partai Golkar.
100 Ribu Lebih Situs Judi Online Ditutup
Meutya berharap agar perusahaan teknologi global bersama pemerintah Indonesia memberantas judi online. Bahkan ada beberapa komitmen dari perusahaan teknologi global yang akan membantu negara kita untuk pemberantasan judol.
Ia juga mengungkapkan terhitung sejak 4 hingga 19 November 2024 ini sudah ada 104.819 situs judi daring yang ditutup oleh pemerintah lewat Desk Pemberantasan Perjudian Daring.
Tidak hanya melakukan penutupan terhadap situs judi online saja, desk tersebut juga mengajukan permohonan atas pemblokiran rekening bank yang diduga melakukan transaksi judol. Sepanjang bulan November tahun ini, ada 651 permohonan.
Tinggalkan Balasan